Jumat, 13 Desember 2013

Bimbingan Konseling Nurhalinda Adiningsih



TUGAS HASIL OBSERVASI
(ANAK HIPERAKTIF)
Dosen        : Rahman,S.Pd








Disusun Oleh  :

Nurhalinda Adiningsih (1205125106)

Kelas A Sore



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2013/2014


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas observasi yang ini dapat saya selesaikan. Tugas  ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.

Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata,saya sampaikan, Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiin.







                                                                                          Samainda, 5 Desember 2013



                                                                                                                      Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Permasalahan pada anak TK sangat penting untuk kita perhatikan karena mengingat adanya suatu kenyataan bahwa setiap orang dalam kehidupannya tidak pernah lepas dari permasalahan. Masalah yang sering dihadapi anak TK adalah anak sulit dalam bekerjasama dengan teman, sehingga dapat menimbulkan masalah terhadap proses pembelajaran. Kita sebagai pendidik harus bisa mengatasi perilaku bermasalah dan menggantinya dengan perilaku yang efektif dengan mengembangkan keterampilan yang khusus dan memelihara lingkungan belajar yang sehat, sehingga apa yang dicita-citakan anak dan pendidik dapat terwujud.Mendidik anak untuk bisa pintar mungkin bisa dilakukan oleh siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang stabil, tidak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang sabar, serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami dinamika kepribadian anak. Perilaku siswa usia sekolah saat ini banyak dikeluhkan guru. Para guru mengeluh sikap anak-anak yang sangat sulit di atur (hiperaktif) emosinya di kelas. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal.

B.     Rumusan Masalah
Cara menangani dan mengatasi anak yang hiperaktif




BAB II
DASAR TEORI
Gangguan hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome.Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia tujuh tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa.                            
Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya berbeda-beda. Anak hiperaktif adalah anak yang memiliki aktivitas motorik dan kognitif yang sangat berlebihan, anak hiperaktif biasanya kurang konsentrasi dalam proses belajar sehingga prestasinya juga menurun. Selain itu juga anak yang hiperaktif biasanya mudah terganggu perhatian, pikiran dan tidak bisa mengontrol diri untuk bersikap tenang, anak hiperaktif juga lekas bosan terhadap sesuatu yang dihadapinya dan cenderung keras kepala dan selalu mengabaikan perintah.Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa anak yang hiperaktif biasanya memiliki rentangan perhatian atau konsentrasinya sangat pendek dibandingkan anak yang normal.  







BAB III
PEMBAHASAN
A.    ANALISIS IDENTITAS ANAK
1.      Nama                                                             : Fauzan Al-Aqsa
2.      Jenis Kelamin                                                : Laki-laki
3.      Kelompok/TK                                                :kel. B,TK Tri Asih 2 Balikpapan
4.      Tempat/Tanggal Lahir                                   : Balikpapan,22 Agustus 2008
5.      Agama                                                           : Islam
6.      Tinggal Bersama                                            : Orang tua
7.      Posisi Siswa Dalam Keluarga                        : Anak ke-2 dari 2 bersaudara
 Identitas Orangtua
Ayah
1.      Nama                                                             : Ade Rahmat
2.      Pekerjaan                                                       : Pegawai ASDP
3.      Pendidikan                                                    : S1
4.      Alamat                                                           : Perumahan Graha Indah
Ibu
1.      Nama                                                             : Lilis
5.      Pekerjaan                                                       : Ibu Rumah Tangga
6.      Pendidikan                                                    : SMA
7.      Alamat                                                           : Perumahan Graha Indah
C.     Kondisi Fisik
·         Tinggi Badan                                                 : 109 cm
·         Berat Badan                                                  : 14 kg
·         Penyakit Yang Sering Diderita                     : Flu 
D.    Kondisi Badan                                         : Normal
E.     Cita-cita                                                         : Menjadi dokter                             
F.      Minat Terhadap Mata Pelajaran
·         Mata Pelajaran Yang Disenangi                    : Menggambar
B.     SINTESIS
Fauzan sering kali tidak bisa berdiam diri pada saat dirumah maupun disekolah,sehingga kondisi fisik fauzan akan lebih cepat terganggu dengan aktivitas-aktivitas yang sering ia lakukan,rama cenderung senang sekali bermain diluar rumah,ia gemar sekali bermain sepeda sehingga tidak ingat waktu dan jam istirahat selain itu juga tidak ingat waktu makan siang. pada saat berada didalam rumah fauzan tetap saja melakukan aktivitas bermainnya seperti bermain game dan berlari-larian didalam ruang tamu,terkadang sering sekali melompat-lompat diatas tempat tidurnya.
Fauzan termasuk tipe Sanguins  Anak hiperaktif seperti Fauzan biasanya mengalami masalah baik di rumah maupun lingkungan sosialnya, karena anak hiperaktif susah bersosialisasi dan menerima orang lain. Masalah ini juga bisa menjalar ke kondisi fisik anak tersebut. hiperaktif ini merupakan salah satu gangguan psikis (tingkah laku) yang juga berpengaruh pada fisik anak. Dari salah satu sumber bahwa sekitar 4-5 % anak-anak usia sekolah memiliki perilaku hiperaktif. Tetapi kita seringkali tidak dapat membedakan secara konkrit antara anak yang memang memiliki kelebihan energi dan anak yang mengalami/ menderita hiperaktif, kitapun sering memberikan cap/ lebel seorang anak yang hiperaktif sebagai anak yang nakal, bandel, dan sulit diatasi.










C.     DIAGNOSIS
1. Kelainan anatomi otak
Anak-anak yang didiagnosis ADHD memiliki perbedaan dalam fungsi otak dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.Otak memiliki bahan kimia yang disebut neurotransmiter yang berperan dalam proses interaksi sel-sel yang ada di otak.Pada ADHD, neurotransmiter yang disebut dopamin cenderung tidak berfungsi sehingga mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan seperti impulsif, kurang konsentrasi, dan hiperaktif.Seorang anak dengan ADHD juga cenderung memiliki volume otak lebih kecil dibanding anak usia sebaya.
2. Genetik
ADHD diyakini akan diwariskan dari orang tua yang mengalami kelainan serupa.Satu dari empat anak yang didiagnosis ADHD memiliki kerabat dengan gangguan serupa.ADHD juga lebih sering ditemukan pada anak kembar identik.
3. Faktor Ibu
Ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok mempertinggi resiko memiliki anak dengan ADHD.Demikian juga, mengkonsumsi alkohol atau obat lain selama periode kehamilan dapat menghambat aktivitas neuron yang memproduksi dopamin.Wanita hamil yang terpapar racun kimia seperti polychlorinated biphenyls juga berpotensi memiliki anak ADHD.Bahan kimia ini banyak digunakan dalam industri pestisida.Konsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain terbukti pula menghambat pertumbuhan normal reseptor otak. ADHD.
4. Faktor Lingkungan
Paparan racun pada anak dari lingkungan seperti timbal dan polychlorinated biphenyls dikhawatirkan akan memicu ADHD.Faktor lingkungan lain yang mungkin berkontribusi diantaranya adalah polusi, bahan makanan yang memiliki warna buatan, dan paparan sinar neon.
D.    PROGMOSIS
Bimbingan dan konseling berperan membantu anak untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai tahap perkembangannya. Selain itu, bimbingan dan konseling juga berperan sebagai sarana menangani anak-anak yang mengalami masalah dalam proses pembelajarannya atau perkembangannya. Salah satunya adalah hiperaktif . anak yang mengalami hiperaktif perlu penanganan khusus dan tepat. Disinilah bimbingan dan konseling memiliki peran yang penting dalam menangani anak yang hiperaktif baik dirumah maupun disekolah.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :
1. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
2. Kenali kelebihan dan bakat anak
3. Membantu anak dalam bersosialisasi
4. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif (misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak.
5. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya
6.  Menerima keterbatasan anak
7.  Membangkitkan rasa percaya diri anak
8.  Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya.
9. Latih anak-anak dapat medisiplin diri sendiri dengan sistematis, konsisten, jelas dan konsekuen.
10. Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan sepenuhnya kesalahan dia
11. Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk, seperti nakal, bodoh, dan lain sebagainya, karena mereka akan menjadi seperti apa yang kita katakan. Dan menjadi anak yang tidak percaya diri.
12. Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat (ibu).
13. Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya.
14. Ketika menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta diulang-ulang agar anak mudah memahami dan tidak menggunakan kekerasan.

E.     PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF
      Untuk penanganan anak hiperaktif di Taman Kanak-kanak dapat mengunakan metode bermain, metode ini sangat baik diberikan kepada anak hiperaktif karena anak akan belajar mengendalikan diri sendiri dan memahami dunianya. Dengan menggunakan metode bermain kepada anak seperti ini diperlukan guru-guru yang harus menemaninya. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kreatifitasnya, yaitu melakukan kegiatan yang dapat menyalurkan bakat si anak. Bagi anak seperti ini, metode ini dapat diberikan dan anak akan merasa sangat senang. Karena anak itu dapat dengan bebas melakukan kegiatannya yang dirasakan cukup baik bagi dirinya. Melalui kegiatan bermain ini anak dapat menggunakan fisik-motorik. Bermacam-macam cara dan teknik dapat dipergunakan dalam kegiatan tersebut seperti merayap, berlari, merangkak, berjalan, melompat, menendang dan melempar. Guru atau pembimbing anak dapat melakukan metode bermain ini sehingga anak tersebut tidak cepat bosan dengan cara yang diberikan oleh guru. Seperti mengajak anak untuk bernyanyi yang menggunakan aturan main, anak seperti ini akan tertarik untuk melakukannya.                                                                                       
         Kegiatan bermain dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga. Setelah melakukan kegiatan bermain anak memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan menggunakan kekuatan tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan. Anak dapat menyalurkan rasa ingin tahunya dengan menggunakan metode bermain ini seperti bagaimana caranya memasak, mengapa pohon layu bila tidak diberi air, dan sebagainya. Kegiatan menggambar dapat juga diberikan kepada anak hiperaktif termasuk didalam kegiatan bermain. Anak dalam menggambar dapat menggunakan pensil warna dan kertas gambar. Cara seperti ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat menyalurkan tenaga pada dirinya.

Penanganan anak hiperaktif melalui bimbingan dan konseling di Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1.  Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan nergy, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan nergy khususnya pada anak yang hiperaktif.
2.  Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak.
3.  Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan peralatan yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok.
4.  Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif mengenai kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya, hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar anak tersebut senantiasa mengingat tugasnya.
5.  Berilah label pada setiap tempat penyimpanan benda karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa mengembalikannya.
BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang telah  dilakukan banyak sekali masalah-masalah yang dihadapi, maka dari itu kita sebagai guru harus bisa membimbing pribadi siswa dan memberikan pelayanan bimbingan jiwa bagi dirinya sendiri maupun siswa. Maka dari itu kita harus bisa mengembangkan pribadi yang baik dan mandiri.Permasalahan yang dialami anak TK bermacam-macam jenisnya. Maka dari itu kita harus bisa mengetahui faktor penyebab anak melakukan masalah dan solusi apa yang terbaik untuk mengatasinya.Bimbingan dan konseling menjadi sarana mengatasi anak hiperaktif baik bimbingan konseling yang dilakukan di rumah maupun di sekolah. Selain itu perlu ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam menangani anak yang hiperaktif. Kerjasama yang baik antara semua pihak dalam menangani anak hiperaktif akan sangat membantu dalam perbaikannya kedepan demi amasa depan anak tersebut.
B.      SARAN
      Agar permasalahan yang terjadi pada anak tidak terulang kembali, hendaknya guru sering memberikan bimbingan dan pengertian kepada anak. Selain itu juga guru lebih sering memberikan penugasan supaya anak dapat mengembangkan dan rangsangan untuk berpikir.Dengan bantuan yang khusus dari ibu bapak, guru-guru, para dokter,atau lingkungan bermain, anak-anak ADHD akan mampu menangani masalah kurang pemusatan perhatian atau hiperaktif mereka dengan lebih baik. Mereka juga dapat menyalurkan tingkah laku hiperaktif mereka dalam suasana yang sesuai seperti latihan fisik atau senam. Oleh karena itu, lebih baik memilihkan aktivitas yang memberi mereka kebebasan bergerak.     Atau membuat diagnosis lengkap yang memerlukan penilaian dari seorang pakar yang berpengalaman dalam mengevaluasi beberapa hal yang bisa menimbulkan sikap yang tidak dapat memusatkan perhatian. Diagnosis dibuat dengan mempelajari corak tertentu tingkah laku anak-anak serta laporan tingkah laku mereka di rumah dan di sekolah dari ibu bapak dan guru sekolah.

DAFTAR PUSTAKA


1 komentar :

Anonim mengatakan...

1xbet korean - No Download - legalbet.co.kr
1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. worrione 1xbet korean. 샌즈카지노 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet. 1xbet 1xbet korean korean. 1xbet

Posting Komentar

 

Bimbingan dan Konseling PAUD Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting