TUGAS HASIL OBSERVASI
(ANAK HIPERAKTIF)
Dosen : Rahman,S.Pd
Disusun Oleh :
Nurhalinda Adiningsih (1205125106)
Kelas A Sore
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas observasi yang ini dapat
saya selesaikan. Tugas
ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi
tugas.
Saya
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan tugas ini.
Akhir
kata,saya sampaikan, Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amiin.
Samainda,
5 Desember 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Permasalahan pada anak TK sangat
penting untuk kita perhatikan karena mengingat adanya suatu kenyataan bahwa
setiap orang dalam kehidupannya tidak pernah lepas dari permasalahan. Masalah
yang sering dihadapi anak TK adalah anak sulit dalam bekerjasama dengan teman,
sehingga dapat menimbulkan masalah terhadap proses pembelajaran. Kita sebagai
pendidik harus bisa mengatasi perilaku bermasalah dan menggantinya dengan
perilaku yang efektif dengan mengembangkan keterampilan yang khusus dan
memelihara lingkungan belajar yang sehat, sehingga apa yang dicita-citakan anak
dan pendidik dapat terwujud.Mendidik anak untuk bisa pintar mungkin bisa
dilakukan oleh siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang
stabil, tidak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang
sabar, serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami
dinamika kepribadian anak. Perilaku siswa usia sekolah saat ini banyak
dikeluhkan guru. Para guru mengeluh sikap anak-anak yang sangat sulit di atur
(hiperaktif) emosinya di kelas. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya
para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan
dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering
mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami
kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu
juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal.
B.
Rumusan
Masalah
Cara
menangani dan mengatasi anak yang hiperaktif
BAB
II
DASAR
TEORI
Gangguan hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar
tahun 1900 di tengah dunia medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul
istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Anak hiperaktif adalah
anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH)
atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga
disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal
brain dysfunction syndrome.Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang
timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia tujuh tahun) dengan ciri
utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku
ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak
Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif
menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku
ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan
bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. ADHD adalah sebuah kondisi yang
amat kompleks; gejalanya berbeda-beda. Anak hiperaktif adalah anak yang
memiliki aktivitas motorik dan kognitif yang sangat berlebihan, anak hiperaktif
biasanya kurang konsentrasi dalam proses belajar sehingga prestasinya juga
menurun. Selain itu juga anak yang hiperaktif biasanya mudah terganggu
perhatian, pikiran dan tidak bisa mengontrol diri untuk bersikap tenang, anak
hiperaktif juga lekas bosan terhadap sesuatu yang dihadapinya dan cenderung
keras kepala dan selalu mengabaikan perintah.Jadi dapat diambil kesimpulan
bahwa anak yang hiperaktif biasanya memiliki rentangan perhatian atau
konsentrasinya sangat pendek dibandingkan anak yang normal.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. ANALISIS IDENTITAS ANAK
1.
Nama
: Fauzan Al-Aqsa
2.
Jenis
Kelamin
: Laki-laki
3.
Kelompok/TK :kel. B,TK Tri Asih 2 Balikpapan
4.
Tempat/Tanggal
Lahir
: Balikpapan,22 Agustus 2008
5.
Agama : Islam
6.
Tinggal
Bersama
: Orang tua
7.
Posisi Siswa Dalam
Keluarga : Anak
ke-2 dari 2 bersaudara
Identitas Orangtua
Ayah
1.
Nama
: Ade Rahmat
2.
Pekerjaan
: Pegawai ASDP
3.
Pendidikan
: S1
4.
Alamat
: Perumahan Graha Indah
Ibu
1.
Nama
: Lilis
5.
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
6.
Pendidikan
: SMA
7.
Alamat
: Perumahan Graha Indah
C. Kondisi Fisik
· Tinggi Badan
: 109 cm
· Berat Badan
: 14 kg
· Penyakit Yang Sering Diderita : Flu
D. Kondisi
Badan :
Normal
E. Cita-cita :
Menjadi dokter
F. Minat Terhadap Mata Pelajaran
· Mata Pelajaran Yang
Disenangi : Menggambar
B.
SINTESIS
Fauzan sering
kali tidak bisa berdiam diri pada saat dirumah maupun disekolah,sehingga
kondisi fisik fauzan akan lebih cepat terganggu dengan aktivitas-aktivitas yang
sering ia lakukan,rama cenderung senang sekali bermain diluar rumah,ia gemar
sekali bermain sepeda sehingga tidak ingat waktu dan jam istirahat selain itu
juga tidak ingat waktu makan siang. pada saat berada didalam rumah fauzan tetap
saja melakukan aktivitas bermainnya seperti bermain game dan berlari-larian
didalam ruang tamu,terkadang sering sekali melompat-lompat diatas tempat
tidurnya.
Fauzan
termasuk tipe Sanguins Anak hiperaktif seperti Fauzan biasanya mengalami
masalah baik di rumah maupun lingkungan sosialnya, karena anak hiperaktif susah
bersosialisasi dan menerima orang lain. Masalah ini juga bisa menjalar ke
kondisi fisik anak tersebut. hiperaktif ini merupakan salah satu gangguan
psikis (tingkah laku) yang juga berpengaruh pada fisik anak. Dari salah satu
sumber bahwa sekitar 4-5 % anak-anak usia sekolah memiliki perilaku hiperaktif.
Tetapi kita seringkali tidak dapat membedakan secara konkrit antara anak yang
memang memiliki kelebihan energi dan anak yang mengalami/ menderita hiperaktif,
kitapun sering memberikan cap/ lebel seorang anak yang hiperaktif sebagai anak
yang nakal, bandel, dan sulit diatasi.
C. DIAGNOSIS
1.
Kelainan anatomi otak
Anak-anak
yang didiagnosis ADHD memiliki perbedaan dalam fungsi otak dibandingkan dengan
rekan-rekan mereka.Otak memiliki bahan kimia yang disebut neurotransmiter yang
berperan dalam proses interaksi sel-sel yang ada di otak.Pada ADHD,
neurotransmiter yang disebut dopamin cenderung tidak berfungsi sehingga
mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan seperti impulsif, kurang
konsentrasi, dan hiperaktif.Seorang anak dengan ADHD juga cenderung memiliki
volume otak lebih kecil dibanding anak usia sebaya.
2.
Genetik
ADHD diyakini
akan diwariskan dari orang tua yang mengalami kelainan serupa.Satu dari empat
anak yang didiagnosis ADHD memiliki kerabat dengan gangguan serupa.ADHD juga
lebih sering ditemukan pada anak kembar identik.
3.
Faktor Ibu
Ibu hamil
yang memiliki kebiasaan merokok mempertinggi resiko memiliki anak dengan
ADHD.Demikian juga, mengkonsumsi alkohol atau obat lain selama periode
kehamilan dapat menghambat aktivitas neuron yang memproduksi dopamin.Wanita
hamil yang terpapar racun kimia seperti polychlorinated biphenyls juga
berpotensi memiliki anak ADHD.Bahan kimia ini banyak digunakan dalam industri
pestisida.Konsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain terbukti pula
menghambat pertumbuhan normal reseptor otak. ADHD.
4.
Faktor Lingkungan
Paparan racun
pada anak dari lingkungan seperti timbal dan polychlorinated biphenyls
dikhawatirkan akan memicu ADHD.Faktor lingkungan lain yang mungkin
berkontribusi diantaranya adalah polusi, bahan makanan yang memiliki warna
buatan, dan paparan sinar neon.
D. PROGMOSIS
Bimbingan dan konseling berperan membantu anak untuk
mengembangkan diri secara optimal sesuai tahap perkembangannya. Selain itu,
bimbingan dan konseling juga berperan sebagai sarana menangani anak-anak yang
mengalami masalah dalam proses pembelajarannya atau perkembangannya. Salah
satunya adalah hiperaktif . anak yang mengalami hiperaktif perlu penanganan
khusus dan tepat. Disinilah bimbingan dan konseling memiliki peran yang penting
dalam menangani anak yang hiperaktif baik dirumah maupun disekolah.
Berikut ini adalah beberapa cara
yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak
mereka yang tergolong hiperaktif :
1. Orang tua perlu menambah
pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
2. Kenali kelebihan dan bakat anak
3. Membantu anak dalam
bersosialisasi
4.
Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat
positif (misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan
disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak.
5. Memberikan
ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan
energinya
6.
Menerima keterbatasan anak
7.
Membangkitkan rasa percaya diri anak
8. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru
memahami kondisi anak yang sebenarnya.
9. Latih
anak-anak dapat medisiplin diri sendiri dengan sistematis, konsisten, jelas dan
konsekuen.
10.
Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan sepenuhnya kesalahan dia
11.
Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk, seperti nakal,
bodoh, dan lain sebagainya, karena mereka akan menjadi seperti apa yang kita
katakan. Dan menjadi anak yang tidak percaya diri.
12. Penanganan sebaiknya diberikan
mulai dari keluarga terdekat (ibu).
13. Memberikan kasih sayang kepada
anak namun tidak memanjakannya.
14. Ketika
menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta diulang-ulang agar anak
mudah memahami dan tidak menggunakan kekerasan.
E. PENANGANAN
ANAK HIPERAKTIF
Untuk penanganan anak hiperaktif di
Taman Kanak-kanak dapat mengunakan metode bermain, metode ini sangat baik
diberikan kepada anak hiperaktif karena anak akan belajar mengendalikan diri
sendiri dan memahami dunianya. Dengan menggunakan metode bermain kepada anak
seperti ini diperlukan guru-guru yang harus menemaninya. Melalui kegiatan
bermain anak dapat mengembangkan kreatifitasnya, yaitu melakukan kegiatan yang
dapat menyalurkan bakat si anak. Bagi anak seperti ini, metode ini dapat
diberikan dan anak akan merasa sangat senang. Karena anak itu dapat dengan
bebas melakukan kegiatannya yang dirasakan cukup baik bagi dirinya. Melalui
kegiatan bermain ini anak dapat menggunakan fisik-motorik. Bermacam-macam cara
dan teknik dapat dipergunakan dalam kegiatan tersebut seperti merayap, berlari,
merangkak, berjalan, melompat, menendang dan melempar. Guru atau pembimbing
anak dapat melakukan metode bermain ini sehingga anak tersebut tidak cepat
bosan dengan cara yang diberikan oleh guru. Seperti mengajak anak untuk bernyanyi
yang menggunakan aturan main, anak seperti ini akan tertarik untuk
melakukannya.
Kegiatan bermain dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga.
Setelah melakukan kegiatan bermain anak memperoleh keseimbangan antara kegiatan
dengan menggunakan kekuatan tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan.
Anak dapat menyalurkan rasa ingin tahunya dengan menggunakan metode bermain ini
seperti bagaimana caranya memasak, mengapa pohon layu bila tidak diberi air,
dan sebagainya. Kegiatan menggambar dapat juga diberikan kepada anak hiperaktif
termasuk didalam kegiatan bermain. Anak dalam menggambar dapat menggunakan
pensil warna dan kertas gambar. Cara seperti ini merupakan salah satu kegiatan
yang dapat menyalurkan tenaga pada dirinya.
Penanganan anak hiperaktif melalui
bimbingan dan konseling di Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang
mengeluarkan nergy, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi
kelebihan nergy khususnya pada anak yang hiperaktif.
2. Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian
anak.
3. Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan
peralatan yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok.
4. Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif
mengenai kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya, hasil yang
diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar anak tersebut senantiasa
mengingat tugasnya.
5. Berilah label pada setiap tempat penyimpanan
benda karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa
mengembalikannya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang telah dilakukan banyak sekali masalah-masalah yang
dihadapi, maka dari itu kita sebagai guru harus bisa membimbing pribadi siswa
dan memberikan pelayanan bimbingan jiwa bagi dirinya sendiri maupun siswa. Maka
dari itu kita harus bisa mengembangkan pribadi yang baik dan mandiri.Permasalahan
yang dialami anak TK bermacam-macam jenisnya. Maka dari itu kita harus bisa
mengetahui faktor penyebab anak melakukan masalah dan solusi apa yang terbaik
untuk mengatasinya.Bimbingan dan konseling menjadi sarana mengatasi anak
hiperaktif baik bimbingan konseling yang dilakukan di rumah maupun di sekolah.
Selain itu perlu ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam
menangani anak yang hiperaktif. Kerjasama yang baik antara semua pihak dalam
menangani anak hiperaktif akan sangat membantu dalam perbaikannya kedepan demi
amasa depan anak tersebut.
B. SARAN
Agar permasalahan yang terjadi pada anak tidak terulang kembali,
hendaknya guru sering memberikan bimbingan dan pengertian kepada anak. Selain
itu juga guru lebih sering memberikan penugasan supaya anak dapat mengembangkan
dan rangsangan untuk berpikir.Dengan bantuan yang khusus dari ibu bapak,
guru-guru, para dokter,atau lingkungan bermain, anak-anak ADHD akan mampu
menangani masalah kurang pemusatan perhatian atau hiperaktif mereka dengan
lebih baik. Mereka juga dapat menyalurkan tingkah laku hiperaktif mereka dalam
suasana yang sesuai seperti latihan fisik atau senam. Oleh karena itu, lebih
baik memilihkan aktivitas yang memberi mereka kebebasan bergerak. Atau membuat diagnosis lengkap yang
memerlukan penilaian dari seorang pakar yang berpengalaman dalam mengevaluasi
beberapa hal yang bisa menimbulkan sikap yang tidak dapat memusatkan perhatian.
Diagnosis dibuat dengan mempelajari corak tertentu tingkah laku anak-anak serta
laporan tingkah laku mereka di rumah dan di sekolah dari ibu bapak dan guru
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
1 komentar :
1xbet korean - No Download - legalbet.co.kr
1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet korean. worrione 1xbet korean. 샌즈카지노 1xbet korean. 1xbet korean. 1xbet. 1xbet 1xbet korean korean. 1xbet
Posting Komentar