Jumat, 13 Desember 2013

Bimbingan dan Konseling Noviana

Bimbingan dan Konseling di PAUD






Disusun Oleh :
Nama  :  Noviana
NIM  :  1205125087
Kelas  :  A Sore
Angkatan  :  2012

Dosen Pembimbing     :        Rahman, S.Pd, M.pd

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Mulawarman
2013/2014

Daftar Isi

Daftar Isi…………………............................................................           i
Kata Pengantar..............................................................................           ii
Bab I. Pendahuluan
A.    Latar belakang...................................................................           1
B.     Rumusan masalah..............................................................           1
Bab II.  Dasar Teori
A.  Bimbingan dan konseling...................................................           2    
Bab III. Pembahasan
A.    Bimbingan Bagi Anak yang Bermasalah..........................           3
B.     Hasil Observasi.................................................................           3
Bab IV. Penutup
A.    Kesimpulan........................................................................           6    
B.     Saran..................................................................................          6
















Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Segala Puji syukur  saya ucapkan  kepada tuhan yang maha esa, karena dengan  rahmatnya saya  mampu  menyelesaikan makalah Bimbingan Konseling dari hasil observasi.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk lebih memahami masalah pada siswa TK .
Akhir kata saya  mengucapkan terima kasih kepada dosen. Saya menyadari bahwa, makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan ktitik yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Wasalamualaikum wr.wb


Samarinda, 16 desember 2013


Penulis







Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Pada dasarnya pelaksanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar adalah guru kelas yang secara keseluruhan bertanggung jawab atas perkembanagan anak di kelasnya. Hal ini memungkinkan guru untuk memberi layanan bimbingan secara terpadu  melalui proses pembelajaran. Melalui layanan dasar bimbingan guru untuk membantu seluruh siswa untuk memecahkan masalahnya terutama masalah belajar,. Meskipun guru telah memberikan bantuan berupa bimbingan terhadap siswanya, masalah anak tetap selalu ada. Walaupun symptom prilaku bermasalah mungkin hanya tampak pada sebagian siswa, namun perhatian guru harus tertuju kepada semua siswa. Namun siswa yang bermasalah ialah seorang anak yang memeliki masalah yang lebih banyak atau lebih mendalam dibandingkan dengan anak yang lain meskipun anak tidak menyadarinya.
Anak seharusnya memiliki sifat yang , anak lahir dengan  membawa potensi baik, realistis dan  bijaksana, tidak ada anak nakal yang ada hanyalah anak yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh dewasa secara sosial, dan anak yang kurang kasih sayang. Lingkungan yang mengekang kebebasan mereka-lah yang menjadikan mereka "bermasalah". Untuk menangani anak-anak "bermasalah" penderita neurosis neill menggunakan analisis, dan dengan memberikan kebebasan dan kasih sayang bagi anak nakal. Lalu strategi ini relevan bila diterapkan di Indonesia khususnya pendidikan Islam, karena pada dasarnya pendidikan Islam bersifat dialogis dan demokratis, dengan membentuk suatu lembaga pendidikan Islam  yang membebaskan maka, permasalahan mengenai anak nakal, dan permasalahan pendidikan lainnya dapat terselesaikan.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara mengatasi anak yang bermasalah?
b.      Kenapa anak dianggap bermasalah ?
c.       Bagaimana ciri-ciri anak yang bermasalah ?

Bab II
Dasar teori
A.    Bimbingan dan Konseling
Berbagai kesalahan yang terjadi dalam layanan bimbingan dan konseling selama ini, seperti adanya anggapan bimbingan dan konseling sebagai “polisi sekolah”, atau berbagai persepsi lainnya yang keliru tentang layanan bimbingan dan konseling, sangat mungkin memiliki keterkaitan erat dengan tingkat pemahaman dan penguasaan konselor, tentang landasan bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan pengembangan layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun praktek, dapat semakin lebih mantap dan bisa dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan manfaat besar bagi kehidupan.
Beberapa fungsi Bimbingan yaitu :     1. Pemahaman (Preventif)
2.  Pencegahan (Preventif)
3.  Pengetasan (Kuratif)
4. Pemeliharan
5. Pengembangan
            Tujuan dari Bimbingan konseling yaitu, memiliki wawasan dan pengetahuan, membantu untuk mengembangkan diri, memiliki penyesuaian serta keterampilan dan menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya.







Bab III
Pembahasan
A.    Bimbingan Bagi Anak Yang Bermasalah
Melalui dasar bimbingan, guru membantu seluruh murid. Namun sekalipun telah memberikan bantuan terhadap seluruh murid, ada saja murid yang berperilaku bermasalah. Guru Paud perlu memahami perilaku bermasalah ini sebab “murid yang bermasalah” biasanya tampak di dalam kelas dan bahkan dia menampakkan perilaku bermasalah itu di dalam keseluruhan interaksi dengan lingkungannya. Memahami perilaku bermasalah mengandung arti bahwa guru harus lebih sensitif terhadap interaksi antara berbagai kekuatan dan faktor di lingkungan peserta didik dengan penampilan perilaku peserta didik di sekolah.
Walaupun perilaku bermasalah hanya tampak pada sebagian peserta didik, namun perhatian guru harus tertuju kepada semua peserta
didik. Seringkali guru memberikan perlakuan secara langsung dan drastis yang tidak jarang dinyatakan dalam bentuk hukuman fisik. Cara atau pendekatan seperti ini seringkali tidak membawa hasil yang diharapkan karena perlakuan tersebut tidak didasarkan kepada pemahaman apa yang ada di balik perilaku bermasalah tersebut.
Dalam kehidupan anak di Paud tidak semua dapat melihat dan merasakan bahwa di antara anak ada yang telah sedang menghadapi masalah dan ada yang masih gejala, bahkan bagi anak sendiri juga banak  yang tidak tahu bahwa dirinya sedang bermasalah. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian berperilaku bermasaalah “prilaku bermasalah adalah tingkah laku siswa yang menyimpang dan kebiasan-kebiasaan temannya. Lebih lanjut dikatakan apabila anak tiba-tiba tidak dapat melakukan apa-apa juga merupakan indikasi bahwa anak mengalami masalah yang segera harus ditangani gurunya.
B.     Hasil observasi
Dari Tipe phaigmatic, anak cenderung pendiam sekali pun dalam keadaan yang sedang sakit, dia tidak banyak mengeluarkan suara anak tipe ini juga lebih banyak jadi pengamat dan bila mengerjakan sesuatu selalu tuntas. Terhadap anak seperti ini, orang tua harus lebih aktif untuk memancingnya bicara.

1. Analisis
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah                                     :           TK Cendrawasih
            Alamat                                                :           Jln.Biola Prefab Segiri
b. Keterangan Anak
            Nama                                       :           Cantika Nur Imelda Putri
            Kelas                                       :           B II
            Umur                                       :           5 tahun
            Tempat tanggal Lahir              :           Bojonegoro, 22 Agustus 2008
            Agama                                     :           Islam
            Alamat                                                :           Jln.Pahlawan Gg.3 Rt.31
2. Sintesis
Pada saat kegiatan belajar mengajar dimulai anak ini telihat hanya diam saja di kelas, kurang mau berinteraksi dengan temannya dan kurang mau berbicara serta kurang aktif. Anak ini cenderung menyendiri tidak mau berinteraksi dengan sesama temannya, ia terlihat hanya selalu memperhatikan sekitarnya.
3. Diagnosis
            a. Kurang terbuka dengan orang tua
            b. Jarang diajak berinteraksi
            c. Jarang diperhatikan oleh orang terdekatnya
            d. Anak kurang diajak bergaul denngan temannya
            e. Kurang dibantu oleh orang tua dalam melakukan kegiatan
4. Prognosis
            Langkah pertama yang harus diberikan kepada anak yaitu guru maupun orang tua harus memberikan perhatian lebih dan dukungan tertentu kepada anak karena anak akan lebih aktif jika diperhatikan oleh orang terdekatnya.
5. Treatment
            Penanganan yang harus diberikan yaitu :
a.       Memberikan pengarahan pada anak
b.      Selalu memberikan dukungan kepada anak
c.       Guru atau pun orang tua mengajak anak untuk mau berinteraksi
d.      Ajak anak untuk mau bergaul dengan teman-temannya
e.       Perhatikan selalu anak ketika melakukan kegiatan apapun itu di sekolah maupun diluar sekolah
f.       Berikan anak motivasi dan respons yang baik
g.      Menunjukkan cara penyelasaian masalah yang tepat untuk di renungkan oleh anak kemudian untuk dikerjakannya

























Bab IV
Penutup
A.    Kesimpulan
Landasan bimbingan konseling pada hakekatnya merupakan merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan fondasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan tersebut tidak memiliki fondasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan ambruk. Demikian pula pada layanan bimbingan konseling , apabila tidak didasari oleh fondasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien) atau siswa.
B.     Saran
1.      Guru maupun orang tua aktif bertanya dan peka pada keadaan anak kita. Pahami sifatnya, saat dia marah, kesal, sedih, bahagia, dan lain-lain
2.      Orang tua harusnya mengungkapkan perasaan kasih dan cinta yang kita miliki sesering mungkin betapa kita menyayangi dan
bangga pada dirinya
3.      Beri pujian untuk pencapaiannya sekecil apapun
Tempatkan dilingkungan yang membutuhkan banyak aktifitas psikomotorik, yang memaksanya aktif
bersosialisasi, dan berdiskusi.
4.      Ajak diskusi, atau sertakan anak pendiam dalam membuat setiap keputusan, rencana atau apapun.
5.      Guru atau orang tua dapat memberikan perhatian lebih kepada anak

0 komentar :

Posting Komentar

 

Bimbingan dan Konseling PAUD Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting