Bimbingan dan Konseling di PAUD
Disusun Oleh :
Nama : Noviana
NIM : 1205125087
Kelas : A Sore
Angkatan : 2012
Dosen Pembimbing : Rahman, S.Pd, M.pd
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan
Anak Usia Dini
Universitas
Mulawarman
2013/2014
Daftar Isi
Daftar
Isi…………………............................................................ i
Kata
Pengantar.............................................................................. ii
Bab I.
Pendahuluan
A. Latar
belakang................................................................... 1
B. Rumusan
masalah.............................................................. 1
Bab
II. Dasar Teori
A. Bimbingan dan konseling................................................... 2
Bab
III. Pembahasan
A.
Bimbingan Bagi Anak yang Bermasalah.......................... 3
B.
Hasil Observasi................................................................. 3
Bab
IV. Penutup
A. Kesimpulan........................................................................ 6
B. Saran..................................................................................
6
Kata
Pengantar
Assalamualaikum
wr.wb
Segala Puji syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa, karena dengan rahmatnya saya
mampu menyelesaikan makalah
Bimbingan Konseling dari hasil observasi.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk lebih memahami
masalah pada siswa TK .
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada dosen. Saya menyadari bahwa, makalah ini tidak
luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan ktitik yang membangun dari
para pembaca sangat saya harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Wasalamualaikum
wr.wb
Samarinda, 16 desember 2013
Penulis
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pelaksanan bimbingan dan konseling di sekolah
dasar adalah guru kelas yang secara keseluruhan bertanggung jawab
atas perkembanagan anak di kelasnya. Hal ini memungkinkan guru untuk memberi
layanan bimbingan secara terpadu melalui proses pembelajaran. Melalui layanan dasar bimbingan
guru untuk membantu seluruh siswa untuk memecahkan masalahnya terutama masalah
belajar,. Meskipun guru telah memberikan bantuan berupa bimbingan terhadap siswanya, masalah anak
tetap selalu ada. Walaupun symptom prilaku bermasalah mungkin hanya tampak pada sebagian siswa, namun
perhatian guru harus tertuju kepada semua siswa. Namun siswa yang bermasalah
ialah seorang anak yang memeliki masalah yang lebih banyak atau lebih mendalam
dibandingkan dengan anak yang lain meskipun anak tidak menyadarinya.
Anak seharusnya memiliki sifat yang , anak lahir dengan membawa potensi baik, realistis dan bijaksana, tidak ada anak nakal yang ada hanyalah
anak yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh dewasa secara sosial,
dan anak yang kurang kasih sayang. Lingkungan yang mengekang kebebasan
mereka-lah yang menjadikan mereka "bermasalah". Untuk menangani
anak-anak "bermasalah" penderita neurosis neill menggunakan analisis, dan dengan memberikan
kebebasan dan kasih sayang bagi anak nakal. Lalu strategi ini relevan bila diterapkan
di Indonesia khususnya pendidikan Islam, karena pada dasarnya pendidikan Islam
bersifat dialogis dan demokratis, dengan membentuk suatu lembaga pendidikan
Islam yang membebaskan maka, permasalahan mengenai anak nakal, dan permasalahan pendidikan
lainnya dapat terselesaikan.
B. Rumusan
Masalah
a. Bagaimana cara mengatasi anak yang
bermasalah?
b. Kenapa anak dianggap bermasalah ?
c.
Bagaimana ciri-ciri anak yang
bermasalah ?
Bab II
Dasar teori
A. Bimbingan dan Konseling
Berbagai kesalahan yang terjadi dalam layanan bimbingan
dan konseling selama ini, seperti adanya anggapan bimbingan dan konseling
sebagai “polisi sekolah”, atau berbagai persepsi lainnya yang keliru tentang
layanan bimbingan dan konseling, sangat mungkin memiliki keterkaitan erat
dengan tingkat pemahaman dan penguasaan konselor, tentang landasan bimbingan dan
konseling.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral
dari pendidikan di Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan
layanan bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun
harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan
pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Dengan adanya pijakan
yang jelas dan kokoh diharapkan pengembangan layanan bimbingan dan konseling,
baik dalam tataran teoritik maupun praktek, dapat semakin lebih mantap dan bisa
dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan manfaat besar bagi kehidupan.
Beberapa fungsi Bimbingan yaitu : 1.
Pemahaman (Preventif)
2. Pencegahan (Preventif)
3. Pengetasan (Kuratif)
4. Pemeliharan
5. Pengembangan
Tujuan
dari Bimbingan konseling yaitu, memiliki wawasan dan pengetahuan, membantu
untuk mengembangkan diri, memiliki penyesuaian serta keterampilan dan menjadi
insan yang berguna dalam kehidupannya.
Bab III
Pembahasan
A.
Bimbingan
Bagi Anak Yang Bermasalah
Melalui dasar bimbingan, guru membantu seluruh murid. Namun
sekalipun telah memberikan bantuan terhadap seluruh murid, ada saja murid yang
berperilaku bermasalah. Guru Paud perlu memahami perilaku bermasalah ini sebab “murid yang
bermasalah” biasanya tampak di dalam kelas dan bahkan dia menampakkan perilaku
bermasalah itu di dalam keseluruhan interaksi dengan lingkungannya. Memahami
perilaku bermasalah mengandung arti bahwa guru harus lebih sensitif terhadap
interaksi antara berbagai kekuatan dan faktor di lingkungan peserta didik dengan
penampilan perilaku peserta didik di sekolah.
Walaupun perilaku bermasalah hanya tampak pada sebagian peserta didik, namun perhatian guru harus tertuju kepada semua peserta didik. Seringkali guru memberikan perlakuan secara langsung dan drastis yang tidak jarang dinyatakan dalam bentuk hukuman fisik. Cara atau pendekatan seperti ini seringkali tidak membawa hasil yang diharapkan karena perlakuan tersebut tidak didasarkan kepada pemahaman apa yang ada di balik perilaku bermasalah tersebut.
Walaupun perilaku bermasalah hanya tampak pada sebagian peserta didik, namun perhatian guru harus tertuju kepada semua peserta didik. Seringkali guru memberikan perlakuan secara langsung dan drastis yang tidak jarang dinyatakan dalam bentuk hukuman fisik. Cara atau pendekatan seperti ini seringkali tidak membawa hasil yang diharapkan karena perlakuan tersebut tidak didasarkan kepada pemahaman apa yang ada di balik perilaku bermasalah tersebut.
Dalam kehidupan anak di Paud tidak semua dapat melihat dan
merasakan bahwa di antara anak ada yang telah sedang menghadapi masalah dan ada
yang masih gejala, bahkan bagi anak sendiri juga banak yang tidak tahu
bahwa dirinya sedang bermasalah. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa yang
dimaksud dengan pengertian berperilaku bermasaalah “prilaku bermasalah adalah
tingkah laku siswa yang menyimpang dan kebiasan-kebiasaan temannya. Lebih lanjut dikatakan apabila anak
tiba-tiba tidak dapat melakukan apa-apa juga merupakan indikasi bahwa anak
mengalami masalah yang segera harus ditangani gurunya.
B.
Hasil observasi
Dari Tipe phaigmatic, anak cenderung pendiam sekali pun
dalam keadaan yang sedang sakit, dia tidak banyak mengeluarkan suara anak tipe
ini juga lebih banyak jadi pengamat dan bila mengerjakan sesuatu selalu tuntas.
Terhadap anak seperti ini, orang tua harus lebih aktif untuk memancingnya
bicara.
1. Analisis
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : TK
Cendrawasih
Alamat : Jln.Biola Prefab Segiri
b. Keterangan Anak
Nama : Cantika Nur Imelda Putri
Kelas : B II
Umur : 5 tahun
Tempat
tanggal Lahir : Bojonegoro, 22 Agustus 2008
Agama : Islam
Alamat : Jln.Pahlawan Gg.3 Rt.31
2. Sintesis
Pada saat kegiatan belajar mengajar dimulai anak ini
telihat hanya diam saja di kelas, kurang mau berinteraksi dengan temannya dan
kurang mau berbicara serta kurang aktif. Anak ini cenderung menyendiri tidak
mau berinteraksi dengan sesama temannya, ia terlihat hanya selalu memperhatikan
sekitarnya.
3. Diagnosis
a.
Kurang terbuka dengan orang tua
b.
Jarang diajak berinteraksi
c.
Jarang diperhatikan oleh orang terdekatnya
d.
Anak kurang diajak bergaul denngan temannya
e.
Kurang dibantu oleh orang tua dalam melakukan kegiatan
4. Prognosis
Langkah
pertama yang harus diberikan kepada anak yaitu guru maupun orang tua harus
memberikan perhatian lebih dan dukungan tertentu kepada anak karena anak akan
lebih aktif jika diperhatikan oleh orang terdekatnya.
5. Treatment
Penanganan
yang harus diberikan yaitu :
a.
Memberikan pengarahan
pada anak
b.
Selalu
memberikan dukungan kepada anak
c.
Guru atau pun
orang tua mengajak anak untuk mau berinteraksi
d.
Ajak anak untuk
mau bergaul dengan teman-temannya
e.
Perhatikan
selalu anak ketika melakukan kegiatan apapun itu di sekolah maupun diluar sekolah
f.
Berikan anak
motivasi dan respons yang baik
g. Menunjukkan cara penyelasaian
masalah yang tepat untuk di renungkan oleh anak kemudian untuk dikerjakannya
Bab IV
Penutup
A. Kesimpulan
Landasan bimbingan konseling pada hakekatnya merupakan
merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya
oleh konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan
konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu
membutuhkan fondasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan tersebut tidak
memiliki fondasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan
ambruk. Demikian pula pada layanan bimbingan konseling , apabila tidak didasari
oleh fondasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap
layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah
individu yang dilayaninya (klien) atau siswa.
B. Saran
1.
Guru maupun
orang tua aktif bertanya dan peka pada keadaan anak
kita. Pahami sifatnya, saat dia marah, kesal, sedih, bahagia, dan lain-lain
2.
Orang tua
harusnya mengungkapkan perasaan kasih dan cinta yang
kita miliki sesering mungkin betapa kita menyayangi dan
bangga pada dirinya
bangga pada dirinya
3.
Beri pujian untuk pencapaiannya
sekecil apapun
Tempatkan dilingkungan yang membutuhkan banyak aktifitas psikomotorik, yang memaksanya aktif bersosialisasi, dan berdiskusi.
Tempatkan dilingkungan yang membutuhkan banyak aktifitas psikomotorik, yang memaksanya aktif bersosialisasi, dan berdiskusi.
4.
Ajak diskusi, atau
sertakan anak pendiam dalam membuat setiap keputusan, rencana atau apapun.
5.
Guru atau orang
tua dapat memberikan perhatian lebih kepada anak
0 komentar :
Posting Komentar